Bekasi -Media Patriot Indonesia
Ketua JEJAKA Hk. Damin Sada, menyampaikan kritik tajam terhadap alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan perumahan dan industri yang marak terjadi di wilayah Bekasi. Dalam komentarnya di sebuah grup WhatsApp, Damin Sada menyoroti dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat lokal, khususnya para petani.
“Ratusan bahkan ribuan hektar pertanian yang tergusur jadi perumahan akibat banyaknya industri hanya menguntungkan segelintir orang. Pernahkah kepala desa, camat, dan bupati merasa bersalah? Sedangkan anak dan cucu eks buruh tani sulit masuk kerja di perusahaan yang menyebabkan petani jadi pengangguran?” ungkap Damin Sada, Minggu (8/12).
Ia juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan hidup petani aktif maupun eks petani yang kehilangan lahan. “Selain petani yang masih eksis, tentunya eks petani juga harus menjadi perhatian dari pemerintah,” tambahnya.
Damin Sada menyoroti rencana pengembangan kawasan Muaragembong menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), yang menurutnya berpotensi menghilangkan tambak bandeng dan udang yang menjadi ciri khas kawasan tersebut. “Jika Muaragembong dijadikan PSN, kemungkinan sudah tidak ada lagi empang bandeng dan udang. Kita akan tonton kemewahan di pinggir laut dari pinggir kampung,” katanya dengan nada prihatin.
Damin Sada juga mengkritik pola pembangunan yang dinilai tidak melibatkan masyarakat lokal. “Yang gak mungkin pembangunannya diisi oleh Haji Amin, Haji Mu, atau Min. Yang pasti orang-orang Tionghoa yang bertengger,” katanya.
