Jakarta – Pandangan yang mempertanyakan relevansi pendidikan formal semakin banyak digaungkan, terutama di media sosial. Fenomena viral di TikTok seperti “Sekolah nggak penting, mending main crypto” dan pernyataan kontroversial seperti “Sekolah itu scam” yang dilontarkan oleh influencer seperti Timothy Ronald, telah memicu perdebatan panas di kalangan masyarakat. Namun, menurut Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, pendidikan tetap menjadi elemen kunci untuk menghadapi ketidakpastian hidup.
“Kita harus memahami konteks dari pernyataan-pernyataan tersebut. Meskipun ada cara alternatif untuk sukses, pendidikan tetap menjadi alat paling efektif untuk mengurangi ketidakpastian dalam hidup. Pengetahuan adalah kekuatan, dan semakin kita tahu, semakin baik kita dapat membuat keputusan,” ujar Andrea dalam diskusi terbarunya.
Pendidikan: Fondasi di Tengah Fenomena Viral
Fenomena “Sekolah nggak penting, mending main crypto” yang sempat viral di TikTok menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk pandangan anak muda. Dr. Rakhman Ardi, M.Psych, dosen psikologi media dari Universitas Airlangga, menyoroti fenomena ini sebagai salah satu bentuk pencarian identitas di era digital.
“Kematangan emosional dan kognitif pada usia muda belum sepenuhnya terbentuk. Banyak dari mereka belum merasakan krisis atau kegagalan yang sesungguhnya. Media sosial memperkuat ilusi bahwa sukses instan bisa dicapai tanpa upaya keras, terutama dengan mengidolakan figur tertentu,” ujar Dr. Ardi.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES