“Tenaga kami terbatas Bapak, yang bisa hemodialisa perlu ditambah agar kapasitas cuci darahnya bisa maksimal. Alat kami ada 16 namun perawat yang bisa melaksanakan cuci darah dan bersertifikat masih kurang. Mohon Pak Bupati bisa mengupayakan pelatihan hemodialisa untuk pesawat kami, utamanya yang sudah mengabdi satu atau dua tahun disini,” ucap dr. Nur Betsia.
Selama cuti bersama lebaran kemarin, menurutnya pelayanan di RSUD Blora juga tidak libur. Libur hanya saat lebaran dan lebaran kedua hari Minggu.
“Rabu dan Kamis, Jumat kemarin kami tetap masuk ada pelayanan kesehatan. Alhamdulillah pasien tidak mengalami lonjakan yang tinggi. Untuk IGD memang sebelum lebaran ada beberapa korban kecelakaan, namun untuk saat ini korban kecelakaan dari arus mudik maupun balik minim,” ungkapnya.
Adapun Bupati Arief Rohman, menyampaikan bahwa tujuan dilakukannya sidak ini untuk memastikan seluruh pelayanan kesehatan berjalan normal pasca liburan.
“Alhamdulillah pelayanan sudah berjalan. Tadi juga ada pembangunan ruang untuk perluasan ruang tunggu pendaftaran pasien, kami jenguk ke IGD ada pasien korban kecelakaan tunggal yang sedang ditangani. Namun bukan pemudik. Kemudian melihat tes kejiwaan bagi tenaga PPPK. Untuk tenaga cuci darah atau hemodialisa memang perlu ditambah. Kami minta Bu Kabid untuk menyusun konsep pelatihannya agar tenaga nakes Hemodialisa bisa diusulkan saja, nanti akan kita forward,” ungkap Bupati.