Berita  

PPDI : “Terkait Pelayanan dan Akses Ibadah Haji Bagi Jamaah Penyandang Disabilitas & Lansia Kemenag RI Disarankan Banyak Membaca dan Mendengar”

PPDI : “Terkait Pelayanan dan Akses Ibadah Haji Bagi Jamaah Penyandang Disabilitas & Lansia Kemenag RI Disarankan Banyak Membaca dan Mendengar”

Jakarta || Media Patriot Indonesia

Masalah yang dihadapi oleh Jemaah Haji penyandang disabilitas memang masih sangat serius, dimana banyak di antara mereka mengalami kesulitan dalam mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang layak. Hal ini telah menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak mulai dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) hingga kelompok-kelompok Disabilitas.

Respon yang diterima dari organisasi Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) merupakan sebuah langkah positif yang memberikan harapan bagi para penyandang disabilitas. PPDI merupakan organisasi kemasyarakatan yang memiliki peran penting dalam memberikan wadah perjuangan, koordinasi, konsultasi, advokasi, dan sosialisasi tentang disabilitas baik di tingkat nasional maupun internasional.

Ketua Umum DPP PPDI, H. Norman Yulian, menyatakan kekecewaannya terhadap kondisi para jemaah haji penyandang disabilitas dan Lansia yang tidak mendapatkan fasilitas yang memadai dari Kementerian Agama Republik Indonesia

Baca Juga  Ketua Umum Banteng Bekasi Turangga Cakra Udaksana Kinerja Gakum DLH Kabupaten Bekasi Sama Sekali Nihil Kenapa Tidak Tahu Pembuangan Sampah Yang Di Duga Milik PT Lippo Cikarang Sampai Luput Dari Pengawasan

Norman menekankant pentingnya Kementerian Agama untuk lebih memperhatikan undang-undang mengenai disabilitas dan Lansia serta mendengarkan dan lebih banyak membaca terkait
pelayanan akses bagi jamaah haji penyandang disabilitas serta Lansia.

Norman juga mengusulkan agar persiapan terkait dengan jemaah haji penyandang disabilitas dan Lansia harus dilakukan secara matang, mulai dari sebelum keberangkatan hingga selama pelaksanaan ibadah haji. Hal ini termasuk menyediakan pelatihan Manasik Haji, pelayanan pendamping khusus untuk disabilitas dan Lansia, seperti Juru Bicara Isyarat (JBI) untuk Tuna rungu, serta memperhatikan kebutuhan khusus lainnya terkait ragam disabilitas dan Lansia guna menjadikan pelaksanaan ibadah haji lebih ramah terhadap mereka, tutur Norman.

Penulis: Redaksi Editor: Admin