Berita  

Pengawalan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Pengawalan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024-2029

Bekasi – mediapatriotindonesia.com
Dalam upaya mendukung tata kelola pemerintahan daerah yang lebih baik, seminar bertajuk “Pengawalan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih” diadakan dengan tujuan utama mengawal visi, misi, serta program kerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bekasi periode 2024-2029, Ade Kusawara Kunang, S.H., dan dr. Asep Surya Atmaja. Seminar ini menekankan pentingnya pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat (2) serta peraturan terkait, termasuk UU No. 23 Tahun 2014 dan Permendagri No. 19 Tahun 2023. (23/12/24)

Sorotan Permasalahan Pemerintahan Kabupaten Bekasi

Independent Human Institute (IHI) memaparkan berbagai permasalahan yang dihadapi Kabupaten Bekasi, yang perlu menjadi prioritas perhatian pemerintah daerah ke depan. Berikut adalah beberapa poin utama dari kajian yang dipresentasikan:

Baca Juga  Polisi Sahabat Anak, TK Kemala Bhayangkari Blora Dihibur Maskot Lantas
  1. Kemiskinan Ekstrem
    Kabupaten Bekasi masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Berdasarkan data Dinas Sosial 2024, jumlah warga yang tergolong miskin ekstrem adalah 1.121 jiwa, menurun dari 1.144 jiwa. Namun, kurangnya pembaruan data kemiskinan menghambat program percepatan pengentasan kemiskinan.
  2. Pelayanan Birokrasi yang Tidak Optimal
    Masalah pungutan liar, keterlibatan birokrat dalam jual beli proyek, serta lambannya reformasi birokrasi menjadi perhatian serius.
  3. Pendidikan
    Infrastruktur sekolah di wilayah utara Bekasi masih belum layak.
    Masih ditemukan pungutan liar di sektor pendidikan.
    Ketidakadilan akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan penyandang disabilitas, serta ketimpangan kualitas teknologi pendidikan.
  4. Kesehatan
    Minimnya penyuluhan kesehatan dan fasilitas layanan dasar.
    Tidak adanya puskesmas rawat inap di beberapa wilayah.
    Kurangnya perhatian pada kebersihan lingkungan dan pengelolaan limbah industri.
  5. Pertanian
    Alih fungsi lahan produktif ke perumahan berdampak pada penurunan hasil pertanian.
    Saluran irigasi yang tidak efektif dan kelangkaan pupuk menjadi tantangan utama petani.
  6. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
    PDAM: Kurangnya akses air bersih di wilayah tertentu dan lemahnya kinerja direksi.
    RSUD: Kapasitas rawat inap terbatas, kurangnya dokter spesialis, dan belum optimalnya pengelolaan kemitraan dengan BPJS.
  7. Bantuan Sosial
    Lemahnya data penerima bantuan sosial menyebabkan penyimpangan dalam penyaluran bantuan.
  8. Infrastruktur Jalan
    Jalan di wilayah utara Bekasi masih banyak yang tidak layak.
    Belum ada sistem berbasis teknologi untuk pemetaan dan pelaporan kondisi jalan.
  9. Pengangguran Angkatan Muda
    Minimnya lapangan pekerjaan meskipun Bekasi dikenal sebagai pusat industri terbesar di Indonesia.
    Praktik pungli dalam proses perekrutan tenaga kerja masih terjadi.
Baca Juga  Penasehat Hukum Dokter Paulus Serahkan Konklusi Prapid ke Hakim PN Medan

Komitmen Mengawal Program Kerja Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Ketua Independent Human Institute, Ramdan Gozali, S.IP., menegaskan pentingnya pengawalan terhadap visi, misi, dan program kerja pasangan Ade Kusawara Kunang dan dr. Asep Surya Atmaja. “Kami berharap program kerja yang dirancang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Bekasi secara maksimal. Kami siap menjadi mitra kritis untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan sesuai harapan,” ujar Ramdan.

Seminar ini menjadi momentum untuk menyelaraskan semangat perbaikan tata kelola pemerintahan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan Kabupaten Bekasi dapat mencapai capaian prestasi yang lebih baik dalam lima tahun ke depan.