Sumedang – mediapatriotindonesia.com Keberadaan keluarga sebagai unit sosial religius yang memiliki peran edukatif akan menjadi dasar yang kuat dalam mengantisipasi masalah HIV/AIDS. Lewat preventif yakni melakukan antisipasi dini untuk menjaga keluarga dari serangan HIV/AIDS, maupun rehabilitasi, dan kuratif, yakni merawat secara wajar bagi anggota keluarga yang terpapar virus yang belum diketemukan vaksin dan obatnya ini.
Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang menekankan pentingnya penguatan keluarga dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS. Berdasarkan dari pengalaman beberapa kasus yang ditangani, orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) berlatar belakang korban kekerasan orangtuanya.
“Dari data pengalaman ODHIV yang kami tangani, itu ternyata kaum laki-laki adalah karena dia fatherless condition, jadi dia punya bapak tapi bukan figur yang teladan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Deti Rahmawati saat momen Hari AIDS Sedunia, di Aula Brifieng Dinkes Sumedang Kamis (30/11/2023).
Ia menggambarkan, anak dengan kondisi demikian tak jarang terjerat narkoba hingga hubungan sesama jenis. “Karena dia sering melihat atau bahkan menjadi korban KDRT. Ada kasus anak santri, dia menjadi gay karena melihat ibunya jadi korban KDRT, jadi beranggapan bahwa pernikahan hanya merusak saja,” tuturnya.
Bahkan sambung Deti, ada juga kasus anak jalanan yang tidak ingin pulang, karena menjadi korban nafsu birahi ayahnya sendiri. “Jadi kami tidak hanya mengandalkan konselor, tapi juga menghimbau agar masyarakat melakukan penguatan keluarga,” katanya