Seven Clean Seas menanggulangi bahaya asbestos yang berpotensi menyebabkan kanker dan penyakit pernapasan dengan mengganti atap berbahaya di Batam, Indonesia, menggunakan pelat plastik daur ulang yang tahan lama, terbuat dari 1.700 kg limbah laut.
Dengan dukungan filantropis, Seven Clean Seas telah berhasil menyelesaikan renovasi dua rumah di Pulau Batam, Indonesia, dengan mengganti atap rumah berbahan asbestos berbahaya menggunakan atap rumah yang tahan lama dan terbuat dari plastik daur ulang. Proyek ini tidak hanya mengubah limbah menjadi infrastruktur yang aman, tetapi juga mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang serius akibat paparan asbes, material yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), menyebabkan lebih dari 200.000 kematian setiap tahunnya.
Penggunaan asbestos, yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker dan penyakit pernapasan kronis, masih umum ditemukan di negara berkembang, di mana kesadaran dan regulasi belum memadai. Pada tahun 2024, hampir 56.000 penduduk Batam menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang menunjukkan kebutuhan mendesak akan perlunya alternatif atap rumah yang lebih aman. Meskipun lebih dari 50 negara anggota WHO telah melarang penggunaan asbestos, inisiatif seperti ini tetap sangat penting di negara-negara yang masih menggunakan material tersebut. Selain mendukung pembangunan yang berkelanjutan, proyek ini juga mengisi kesenjangan penting dalam kesadaran tentang bahaya asbestos serta tanggung jawab terhadap lingkungan.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES