Alira Alura, social enterprise yang didirikan oleh Arfiana Maulina dan Pramudono Adhi Kumoro, menghadirkan produk-produk personal care dan household cleaning berbahan dasar lerak sabun alami tradisional Indonesia sebagai solusi ramah lingkungan yang mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Melalui kemitraan dengan petani lerak di Cepu, Alira Alura menerapkan sistem intercropping, mendorong regenerasi lahan dan peningkatan pendapatan petani. Di sisi lain, kampanye #KillGermsNotFish mengedukasi masyarakat tentang pentingnya beralih ke produk yang aman bagi ekosistem air, mengurangi limbah deterjen sintetis yang mencemari sumber air bersih.
Lerak dan Alira Alura telah diperkenalkan di panggung internasional melalui APFSD Youth Forum 2025 di Bangkok, di hadapan 549 delegasi dari 24 negara, serta tamu kehormatan dari UNDP, UNESCAP, dan KBRI Bangkok.
Kisah perjuangan Arfiana, dari penyintas Sudden Hearing Loss (SNHL) hingga menjadi Max Thabiso Edkins Climate Ambassador 2025, menginspirasi lahirnya Alira Alura sebagai bukti bahwa kearifan lokal Indonesia mampu menjawab tantangan global, sekaligus memperkuat ekonomi desa dan menjaga warisan budaya.
Blora, 7 Maret 2025 – Alira Alura, social enterprise berbasis keberlanjutan yang digagas oleh Arfiana Maulina dan Pramudono Adhi Kumoro, kembali mencuri perhatian dunia. Berawal dari kampanye #BacktoLerak dari WateryNation yang mengangkat sabun alami khas Nusantara, Alira Alura kini memperluas dampaknya hingga ke akar rumput di Cepu, Jawa Tengah, mendukung para petani lerak lokal dengan sistem intercropping yang ramah lingkungan dan mendukung ekonomi sirkular.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES