Batang – mediapatriotindonesia.com
Menuntut ilmu tak dibatasi usia. Menikmati kesenian pun sama. Kalangan ibu-ibu di Kabupaten Batang berani show of force dengan menampilkan drum band dengan alat masak dan perkakas lain sebagai perangkat musiknya. Ini bukan soal eksis semata, namun soal keinginan mereka menata hati lewat jalur bermusik.
Sayub-sayub terdengar harmonisasi suara drum band yang ditabuh oleh puluhan orang paruh baya pada Minggu, (10/9) di Jalan Gajahmada No. 190, Batang. Para penabuh drum band yang mayoritas para ibu berusia 50 tahun ini aktif melakukan latihan dalam rangka turut serta memeriahkan Peresmian Gedung Majelis Jash An Nur Batang maupun Kirab Merah Putih dalam memperingati Hari Kesaktian 1 Oktober 2023. Group drum band manula ini menamakan dirinya Mama Jelita yang merupakan kepanjangan dari Mama Menjelang Lima Puluh Tahun.
Latar belakang keberadaan Mama Jelita terbilang unik dan menunjukkan kesemangatan luar biasa. Awalnya dimulai saat akan ikut berpartisipasi guna meramaikan kegiatan jalan sehat tingkat RT dalam bentuk drum band Kluntung (kaleng). Sebagaimana namanya Kluntung, drum band ini seluruhnya menggunakan peralatan dapur bekas, kaleng biskuit, ember dan juga kerikil batu untuk menciptakan bunyi-bunyian dan harmonisasi suara. Seiring berjalannya waktu drum band Kluntung melakukan penambahan peralatan secara swadaya seperti keyboard dan bas. Itulah sebabnya, drum band Mama Jelita telah bergeser dari drum band Kluntung menjadi grup drum band, tutur Ibu Sukoningsih selaku Ketua Mama Jelita.