MUARAGEMBONG, Bekasi – Media Patriot Indonesia
Landasan jembatan yang menghubungkan permukaan jalan dengan bagian atas struktur jembatan dan berperan sebagai transisi yang memungkinkan kendaraan masuk atau keluar dari jembatan dengan lancar (Oprit) jembatan penghubung desa Pantai Bakti dan Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong sangat tidak aman bagi pengguna jembatan yang menggunakan kendaraan.
Oprit jembatan merupakan elemen penting dalam perancangan jembatan untuk memastikan konektivitas yang efisien antara jalan dan jembatan. Fungsinya sangat penting dalam memastikan kelancaran kendaraan yang masuk atau keluar dari jembatan. Biasanya, oprit lurus agar menghindari resiko kecelakaan dan tidak belok patah untuk memberikan keamanan bagi pengendara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi masih dalam proses pembebasan lahan agar akses jalan menuju jembatan lurus dan mudah dilalui. Namun, Dinas Sumber Daya air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) melaksanakan pembangunan jembatan tanpa menunggu proses pembebasan lahan selesai. Dengan panjang 148 meter dan anggaran senilai Rp120 miliar, jembatan penghubung dua desa ini disebut sebagai proyek strategis daerah namun pekerjaannya tidak sinkron dengan dinas lain. Sepatutnya, proyek strategis daerah perlu kerjasama antar dinas dan sinkronisasi agar seluruh hasil pekerjaan maksimal.