Bireuen, Media Patriot IndoNesia.com
Lampu taman yang seharusnya menjadi penerang sekaligus simbol keindahan di sepanjang jalan dua jalur Bireuen–Takengon kini berubah menjadi saksi bisu dari kegelapan yang menyesakkan. Sudah berminggu-minggu masyarakat dibiarkan berjalan dan berkendara dalam gulita, tanpa cahaya, tanpa rasa aman, dan tanpa kepastian dari pihak berwenang. Padamnya lampu-lampu tersebut bukan hanya soal estetika yang hilang, tetapi juga menyangkut keselamatan, kenyamanan, bahkan nyawa warga yang melintas setiap malam.
Jalan yang dulunya terlihat indah dan tertata dengan sinar lampu taman kini berubah muram. Malam hari menjadi momok menakutkan, terutama bagi pejalan kaki, pengendara motor, dan anak-anak yang pulang dari kegiatan malam. Banyak warga yang mengeluh merasa takut melintas karena gelapnya jalan memicu kecelakaan dan membuka peluang tindak kriminal.
“Kami setiap malam was-was, tidak tahu apakah bisa selamat sampai rumah. Sudah beberapa kali nyaris ditabrak karena pengemudi dari arah berlawanan tidak melihat kami. Ini bukan sekadar gelap, ini bahaya yang nyata,” ujar Rahmad, seorang warga yang tinggal di sekitar jalur tersebut.
Kondisi ini semakin memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Beberapa warga menilai bahwa padamnya lampu taman ini menjadi cerminan dari matinya kepedulian dan lambannya respon terhadap kebutuhan publik.