Jakarta (14/10) – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk / Krakatau Steel Group menyambut positif momentum kerja sama antara POSCO Holdings dan Tsingshan Group yang membangun fasilitas produksi stainless steel di Morowali sebagai pertanda babak baru bagi strategis Indonesia. Bagi Krakatau Steel, langkah ini menjadi penanda ¬penting untuk menata ulang arah hilirisasi nasional agar tidak berhenti di tahap smelter, namun berlanjut hingga kepada manufaktur yang berdaulat.
Menurut pengamat industri baja dan pertambangan, Widodo Setiadharmaji, hilirisasi nikel telah membawa kemajuan besar bagi industri nasional, namun tahap perkembangannya masih menyisakan ruang untuk penyempurnaan dalam membangun arsitektur industri yang lebih utuh dan berkelanjutan. Ekspansi investasi memang berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, tetapi nilai tambah yang tercipta belum sepenuhnya tertanam di dalam negeri.
“Penguatan peran negara menjadi penting agar hilirisasi tidak berhenti pada peningkatan volume produksi, melainkan berkembang menjadi sarana membangun kapabilitas industri nasional secara berkelanjutan,” ujar Widodo.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan, menyatakan komitmennya dalam membawa Krakatau Steel sebagai industri strategis nasional dalam hal percepatan hilirisasi.
Menata Langkah Perlindungan Industri Baja






