Jakarta-mediapatriotindonesia.com
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan ASEAN Parties Against Corruption (ASEAN-PAC) Capacity Building Workshop pada tanggal 30 hingga 31 Mei 2023 di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, bekerja sama dengan Anti-Corruption Unit (ACU) Kamboja selaku Ketua ASEAN-PAC. Dalam kegiatan berskala regional Asia Tenggara ini, tema utama yang difokuskan adalah “Pendidikan Antikorupsi dan Strategi Pencegahan Korupsi dalam Skala Nasional”. Selasa, (30/05/2023)
Pertemuan ini dilaksanakan secara hybrid, dihadiri 33 delegasi dari 10 Negara anggota ASEAN-PAC dan perwakilan dari negara Timor Leste sebagai pengamat yang hadir secara langsung maupun virtual. United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) juga hadir sebagai mitra kerja sama ASEAN-PAC, membuka kegiatan dan menjadi pemateri dalam workshop ini.
Pertemuan tingkat tinggi antar Negara ASEAN ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden ACU Kamboja, Yonn Sipat, dan dilanjutkan dengan pidato utama yang disampaikan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri. Tema ASEAN-PAC tahun 2023 kali ini mengajak seluruh negara di ASEAN untuk meningkatkan ekosistem antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi, partisipasi publik, dan pencegahan korupsi di sektor publik dengan memanfaatkan teknologi di era digital.
Capacity Building Workshop ini bertujuan untuk menjadi tempat bagi para praktisi dan pakar antikorupsi dari dalam dan luar kawasan ASEAN untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik, yang akan berkontribusi pada pengembangan strategi serta peningkatan kapasitas lembaga dalam pemberantasan korupsi. Workshop ini secara khusus akan membahas tiga fokus utama, yaitu program pendidikan antikorupsi, partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi, dan pencegahan korupsi di sektor publik.
Pada hari pertama (30 Mei 2023), Dian Novianthi, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, membawakan topik “Sertifikasi Antikorupsi: Partisipasi Publik dalam Memberantas Korupsi melalui Strategi Pendidikan”. KPK akan membahas program sertifikasi dalam sektor antikorupsi yang telah diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) KPK sejak 2017, sebagai upaya untuk memberantas korupsi melalui partisipasi masyarakat.
Sesi selanjutnya masih pada hari pertama dibawakan oleh Zulfadhli Nasution dari Direktorat Jaringan Pendidikan KPK, dengan topik “Inisiatif Penilaian Integritas dalam Sektor Pendidikan”. Dalam sesi ini, dipaparkan strategi KPK dalam menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi di setiap jaringan pendidikan, baik melalui proses pembelajaran maupun dengan membangun integritas.
Pada tanggal 31 Mei 2023, pada hari kedua ASEAN Parties Against Corruption (ASEAN-PAC) dengan tema utama Pencegahan Korupsi, Niken Ariati sebagai Koordinator Harian Sekretariat Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) akan membahas “The National Strategy for Corruption Prevention (Stranas-PK): Indonesia Collaborative Action”. Dalam pemaparannya, Niken Ariati akan menjelaskan bagaimana Stranas PK menggunakan pendekatan digitalisasi untuk menyederhanakan proses bisnis dan mempermudah monitoring. Terdapat 15 aksi dalam Stranas PK yang melibatkan 62 Kementerian/Lembaga, 34 Pemerintah Provinsi, dan 68 Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai pelaksana aksi.
Selain itu, pada hari yang sama, Wahyu Dewantara Susilo dari Direktorat Monitoring KPK akan memaparkan “Integrity Assessment Survey”. KPK akan memperkenalkan Survei Penilaian Integritas (SPI) sebagai salah satu inisiatif untuk mencegah korupsi di lembaga publik seperti Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Survei ini juga bertujuan sebagai instrumen untuk meningkatkan kesadaran akan risiko korupsi dan upaya proaktif dalam mencegah korupsi secara sistemik dalam pengelolaan anggaran dan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), pengelolaan SDM, serta pelaksanaan tugas lembaga publik.
Biro Humas
Juru Bicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan.
Beranda
Berita
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Menyelenggarakan ASEAN-PAC Capacity Building Workshop di Jakarta