Jakarta – Media Patriot Indonesia. Indonesia mencatat capaian sejarah baru dalam sektor transportasi kereta api. dengan dilakukannya uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan ditest dengan kecepatan luar biasa hingga 385 km/jam. Melalui langkah ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan transportasi yang lebih modern.
Kereta cepat Jakarta-Bandung, yang merupakan proyek kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan China, memperlihatkan ambisi Negara dalam menghadirkan infrastruktur yang kompetitif secara global. Uji coba ini merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia, sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, yang sejak lama berusaha untuk mengatasi tantangan transportasi yang kompleks.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung KCJB diharapkan menjadi titik tolak bagi perkembangan transportasi kereta api di Indonesia. Dengan meningkatnya kecepatan dan efisiensi perjalanan, diharapkan akan terjadi peningkatan konektivitas antara kota-kota besar di Indonesia, membawa dampak positif pada sektor ekonomi, pariwisata, dan pemerataan pembangunan.
Indonesia telah membuktikan kemampuannya untuk berkompetisi di panggung global dalam sektor transportasi.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah telah melakukan Hot Sliding Test di jaringan Overhead Catenary System (OCS) KCJB dan akan di lanjutkan dengan menjalankan rangkaian electric multiple unit/comprehensive inspection train EMU/CIT Kereta Api Cepat Jakarta Bandung, pengetesan listrik aliran atas atau overhead catenary system KCJB. Pengujian tersebit dilakukan dengan menjalankan EMU/CIT rute Depo Tegalluar, Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung hingga ke Stasiun Halim, Jakarta Timur yang dilakukan pada Jumat (19/5/2023) dan dijadwalkan dilanjutkan pada Sabtu (20/5/2023).
EMU (Electric Multiple Unit) atau CIT (Comprehensive Inspection Train) dimulai dengan persiapan-persiapan berupa pengujian integrasi sistem sarana, prasarana, fixed asset seperti signalling, telecomunication, catenary, OCC (Operation Control Center), depo dan stasiun,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry.
Kontraktor KCJB melakukan pengujian hot sliding test itu sebagai tahapan sebelum dilakukannya commissioning test internal dan Kementerian Perhubungan. Dalam pengetesan hot sliding, KCIC menyebut OCS dibebani dengan menjalankan EMU/CIT dalam kecepatan terbatas yaitu rata-rata 60 km/jam.
“Pada tahap awal sudah dilakukan independent test terhadap sarana dan prasarana terlebih dahulu untuk memastikan bahwa semua subsistem berjalan dengan normal sesuai standar dan spesifikasi yang telah ditentukan. Proses independent test tersebut sudah dimulai sejak April 2023,” ujar Rahadian.
Untuk memastikan bahwa tahapan pengujian dan assessment telah dilakukan dengan benar, telah ditunjuk konsultan NERC dan CARS sebagai konsultan independent yang membantu pelaksanaan Test Commissioning proyek KCJB. NERC adalah asessor sarana dan prasarana, sementara CARS lebih sebagai konsultan yang melakukan assessment atas safety sarana dan prasarana KCJB.
Uji Dinamis Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dilakukan dengan menjalankan Locomotive Diesel (DMU) terlebih dahulu selama beberapa hari dengan kecepatan hingga 80 km/jam. Selanjutnya akan dijalankan EMU Kereta Cepat Jakarta Bandung KCJB, sebagai bagian tahapan Test Commissioning dengan kecepatan yang dibatasi sampai nantinya mencapai kecepatan teknis yang diizinkan yaitu 385 km/jam.
Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri akan hadir dengan banyak pilihan waktu perjalanan sehingga jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh hanya dalam waktu 36 hingga 44 menit. Perjalanan akan terasa lebih singkat dan fleksibel.
Sebagai informasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Mempunyai desain ruang yang lebih luas dan modern, Kereta Cepat memiliki tiga kelas berkapasitas total mencapai 601 penumpang serta ruang khusus untuk difabel. Bepergian akan terasa lebih nyaman dan eksklusif dengan kereta cepat.
“Sumber KCIC”
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Di Test Dengan Kecepatan 385 Km/Jam
