Bekasi-mediapatriotindonesia.com
Menghitam dan bau tak sedap, Kali Cilemahabang yang sudah bertahun-tahun lamanya belum juga ada upaya pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Bekasi. Terbukti sampai saat ini, pencemaran Kali Cilemahabang terus terjadi seolah pembiaran. Minggu, (4/06/2023)
Ketua Umum Sniper Indonesia, Gunawan, yang juga merupakan pengamat kebijakan publik, menyoroti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi. Ia mengatakan kepada Awak Media, “Hal ini mengundang pertanyaan masyarakat: Dimana perannya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi? Apakah memang sudah tidak ada lagi kepedulian terhadap kondisi Kali Cilemahabang dan masyarakat kabupaten Bekasi? Sebab sudah berkali-kali ganti kepala dinas yang menjabat di Dinas Lingkungan Hidup, tidak ada satupun yang mampu dan berhasil menyelesaikan permasalahan pencemaran Kali Cilemahabang.”
Dengan adanya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Definitif yang sudah dilantik sejak 14 Maret 2023, yang dijabat oleh Pak Doni Sirait yang nota bene bukan orang baru di lingkungan hidup, tentunya sudah sangat menguasai persoalan dan medan. Ia akan mampu menjawab tantangan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan hidup yang terjadi di kabupaten Bekasi, salah satunya adalah pencemaran Kali Cilemahabang.
Maka, sekalipun baru seumur jagung menjabat kepala dinas lingkungan hidup, seharusnya Pak Doni Sirait memiliki progres terukur bahkan bisa unjuk gigi untuk membuktikan kemampuannya menjadi kepala dinas, salah satunya dengan keberhasilan menuntaskan pencemaran Kali Cilemahabang.
Di tempat yang berbeda, Ketua BPPH PP Kabupaten Bekasi, Ujang Suryadi, SH, MH, mengatakan kepada awak media bahwa BPPH akan mengawal tentang pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan yang nakal, yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berdampak kepada masyarakat. “Lingkungan harus kita kawal dengan serius,” tegas Ujang Suryadi.
Ujang Suryadi telah mengadakan rapat internal BPPH untuk menindaklanjuti perihal Kali Cilemahabang yang terkontaminasi limbah B3. Mereka mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium independen, guna mengetahui ambang batas pH air yang berbahaya atau tidak. “Tunggu hasilnya Minggu depan, kita akan kawal pencemaran kali ini sehingga masyarakat mengetahui dengan jelas tentang permasalahannya,” pungkas Ujang Suryadi, SH, MH.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dituntut Menyelesaikan Pencemaran Kali Cilemahabang
