JAKARTA – Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia
(KEHATI) resmi mengumumkan para peraih KEHATI Award 2024, penghargaan tertinggi
dalam bidang lingkungan di Indonesia, yang terdiri dari lima kategori berbeda
yakni Forestry, Marine, Agriculture, Climate Change, dan Waste and Pollution.
Penghargaan
tersebut diumumkan dalam Malam Penghargaan KEHATI Award 2024 yang
diselenggarakan secara offline dan
daring di Gedung Kesenian Jakarta, pada Selasa 3 Desember 2024.
Apresiasi
ini diikuti oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM), akademisi-masyarakat ilmiah, masyarakat adat, jurnalis,
generasi muda, pekerja seni-seniman, budayawan-agamawan, dan champion–local leader.
Berdasarkan
tahapan seleksi sejak 1 Agustus hingga penilaian terakhir di Oktober, dewan
juri menetapkan para peraih penghargaan, yakni Kelompok Pelestari Hutan
Pesanguan, Lampung (Kategori Forestry), Natural Aceh, Banda Aceh (Kategori
Marine), Gestianus Sino, Kupang (Kategori Agriculture), Komunitas Banyu Bening,
Sleman (Kategori Climate Change), dan Yogi Tujuliarto, Jakarta (Kategori Waste
and Pollution).
Direktur
Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan penghargaan tertinggi di
bidang keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di tanah air ini digelar
untuk mengapresiasi upaya yang dilakukan para individu dan kelompok yang telah
melakukan penyelamatan dan berusaha keras mengurangi kerusakan alam.
“Penghargaan
yang diberikan sejak tahun 2000 ini adalah bentuk apresiasi terhadap upaya luar
biasa dari perseorangan dan lembaga yang peduli terhadap lestarinya
keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Indonesia,” kata Riki di Jakarta,
Selasa (3/12/2024).
Riki
menjelaskan ada tiga tujuan penyelenggaraan award
ini yakni mendorong upaya serta inovasi di bidang pelestarian dan pemanfaatan
keanekaragaman hayati, memacu semangat dan motivasi masyarakat dalam
pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, dan memberikan inspirasi dan
pembelajaran dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di
tingkat tapak.
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dan
masuk salah satu dari 17 ‘Negara Megadiversitas’ dunia yang secara total
memiliki 70% keanekaragaman hayati dunia. World Economic Forum (WEF) mencatat, keanekaragaman hayati di
Indonesia tertinggi nomor dua di dunia setelah Brazil.
Riki
menjelaskan bahwa upaya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati kini
menghadapi tantangan besar, mulai dari perubahan tata guna lahan dan laut,
kurangnya pemanfaatan yang berkelanjutan, pencemaran lingkungan, dan perubahan
iklim.
Padahal,
keanekaragaman hayati berperan penting menciptakan keseimbangan ekosistem,
melestarikan ragam budaya, mendukung pertumbuhan ekonomi, sumber penghidupan
masyarakat adat, serta menyediakan jasa lingkungan yang dapat dinikmati
masyarakat luas.
Tantangan 2045
Artikel ini juga tayang di VRITIMES