Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, konsep hunian hijau atau green living semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Tak hanya menawarkan kenyamanan, hunian hijau juga memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan bumi.
Banyak pembeli rumah kini semakin memperhatikan aspek ramah lingkungan dalam memilih properti, dengan mempertimbangkan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga berkelanjutan, seperti penggunaan ventilasi alami dan pencahayaan yang optimal untuk mengurangi konsumsi energi.
Menurut laporan dari National Association of Realtors, sekitar 76% pembeli rumah menyatakan bahwa efisiensi energi adalah faktor penting dalam keputusan pembelian mereka. Selain itu, sebuah studi oleh The Appraisal Journal menemukan bahwa rumah yang dilengkapi dengan fitur ramah lingkungan dapat memiliki nilai jual hingga 9% lebih tinggi dibandingkan rumah konvensional.
Di Indonesia, survei oleh lembaga riset menunjukkan bahwa sekitar 67% pembeli rumah di Jakarta mempertimbangkan aspek keberlanjutan saat memilih properti. Rumah yang dirancang dengan ventilasi alami dan pencahayaan optimal juga dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30%, menurut data dari U.S. Department of Energy.
Kesadaran akan isu lingkungan semakin meningkat, dengan survei dari Deloitte yang menunjukkan bahwa 62% generasi milenial lebih memilih untuk membeli rumah yang memiliki sertifikasi ramah lingkungan. Tren ini diperkirakan akan terus berkembang, dengan laporan dari Global Green Building Council yang menyatakan bahwa pasar bangunan hijau global akan mencapai USD 24,7 triliun pada tahun 2030.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES