Harga Minyak Stabil, Efek Dolar yang Mengimbangi Kekhawatiran Pasokan AS

Harga Minyak Stabil, Efek Dolar yang Mengimbangi Kekhawatiran Pasokan AS

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), pasokan minyak mentah AS, saat ini diperdagangkan di sekitar $73,65 pada awal sesi Asia hari Jumat (10/1). Pergerakan harga yang datar ini mencerminkan pengaruh dari penguatan Dolar AS (USD), yang menyeimbangkan kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan. Dolar yang lebih kuat, sebagai akibat dari sikap hati-hati Federal Reserve (The Fed), telah membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga membatasi lonjakan harga WTI.

Dari analisis teknikal yang dilakukan oleh Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bullish pada WTI kembali menguat. Berdasarkan proyeksi teknikal tersebut, harga WTI berpotensi naik hingga mencapai level $75,8. Namun, jika momentum bullish ini gagal dipertahankan dan terjadi pembalikan arah (reversal), maka harga minyak berpotensi turun hingga target terdekat di $72,8.

Risalah FOMC yang dirilis pada hari Kamis (9/1) lalu, memberikan gambaran tentang pandangan hati-hati dari pejabat The Fed. Mereka mengindikasikan bahwa langkah penurunan suku bunga akan berjalan lebih lambat akibat ketidakpastian ekonomi, termasuk dampak kebijakan dari Presiden terpilih Donald Trump. Sikap ini turut mempengaruhi penguatan Dolar AS, yang memberikan tekanan tambahan pada harga minyak.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES