Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan dalam perdagangan yang berlangsung sepi menjelang liburan Hari Natal. Berdasarkan data terkini, WTI mencatat kenaikan sebesar 29 sen atau 0,42%, diperdagangkan pada $69,53 per barel pada hari Selasa (24/12). Pergerakan ini mencerminkan sentimen positif yang didukung oleh data ekonomi Amerika Serikat yang solid serta permintaan minyak yang terus meningkat di India, negara importir minyak terbesar ketiga di dunia.
Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, analisis teknikal yang menggunakan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bullish pada WTI kembali terbentuk. Dengan demikian, proyeksi harga untuk hari ini diperkirakan memiliki potensi kenaikan hingga level $70,5. Namun, jika harga gagal mempertahankan momentum naik dan terjadi reversal, target penurunan dapat mencapai $68 dalam jangka pendek.
Secara fundamental, perekonomian Amerika Serikat terus memberikan dukungan bagi harga minyak. Pesanan baru untuk barang modal utama buatan AS melonjak pada bulan November, mencerminkan permintaan yang kuat untuk mesin dan peningkatan penjualan rumah baru. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi AS berada dalam kondisi yang kokoh menjelang akhir tahun, memperkuat prospek permintaan minyak domestik. Data tambahan mengenai stok minyak mentah dan bahan bakar dari American Petroleum Institute yang dirilis hari ini juga menjadi sorotan utama bagi para pedagang.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES