Harga Minyak Mentah Naik, Pasokan Terbatas dan Permintaan Tiongkok Mendukung Tren Positif

Harga Minyak Mentah Naik, Pasokan Terbatas dan Permintaan Tiongkok Mendukung Tren Positif

Harga minyak mentah terus menunjukkan penguatan, dengan West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup di level $74,25 per barel pada perdagangan Selasa (7/1), naik 69 sen atau 0,94%. Penguatan ini dipicu oleh kekhawatiran pasokan yang terbatas akibat sanksi Barat terhadap Rusia dan Iran, serta optimisme atas peningkatan permintaan dari Tiongkok.

Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, menjelaskan bahwa tren Bullish masih mendominasi pergerakan WTI berdasarkan analisis teknikal menggunakan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average. 

“Potensi kenaikan harga minyak hari ini dapat mencapai level $75,8, selama momentum bullish tetap terjaga. Namun, jika harga berbalik arah (reversal), target koreksi terdekat berada di $72,7,” ujar Andy.

Baca Juga  Diburu Investor, Bitcoin Berpotensi Koreksi – Apa Saja Sinyal yang Muncul?

Kekhawatiran akan terbatasnya pasokan dari Iran semakin meningkat setelah Shandong Port Group di Tiongkok melarang kapal-kapal minyak yang dikenai sanksi AS untuk berlabuh di jaringan pelabuhannya. Kebijakan ini dapat membatasi impor minyak dari terminal-terminal utama seperti Qingdao, Rizhao, dan Yantai, yang merupakan pintu masuk utama minyak mentah ke Tiongkok.

Tidak hanya itu, langkah Arab Saudi yang menaikkan harga minyak mentah ke Asia untuk bulan Februari, setelah tiga bulan berturut-turut menurunkan harga, menjadi indikator kuat bahwa pasar minyak Timur Tengah semakin ketat. Cuaca dingin yang melanda AS dan Eropa juga meningkatkan permintaan untuk minyak pemanas, memberikan dukungan tambahan terhadap harga minyak global.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES