Bireuen, Media Patriot Indonesia
Ratusan petani di Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, kembali mengalami kegagalan panen akibat serangan hama tikus yang terus berulang. Kondisi ini menimbulkan keresahan dan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat tani, karena sudah tiga musim tanam berturut-turut mereka tidak bisa memetik hasil dari jerih payah mereka.
Salah seorang petani yang diwawancarai Media Patriot Indonesia, HR, pada Minggu (6/7/2025), menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada langkah konkret dari penyuluh pertanian maupun Dinas Pertanian Bireuen untuk mengatasi serangan hama tikus yang merusak tanaman padi mereka.
“Sudah tiga kali kami gagal panen. Hama tikus merusak tanaman kami sejak awal musim tanam. Tidak hanya saya, tapi ratusan petani di sejumlah desa seperti Janggot Seungko, Meunasah Tapang, Meunasah Tambo, Rangkuleuh, Tufah, dan Ulee Raboe juga mengalami hal serupa,” ujar HR dengan nada penuh harap.
Menurut HR, kegagalan panen yang terus berulang bukan hanya berdampak pada menurunnya hasil produksi pertanian, tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Banyak petani mulai terlilit utang karena modal yang dikeluarkan untuk bercocok tanam tidak kembali.
Mengapa Belum Ada Solusi?
Kendati kondisi ini telah berlangsung cukup lama dan menyentuh hajat hidup masyarakat banyak, HR menyayangkan belum adanya tindakan nyata dari pihak terkait. Ia menilai, Dinas Pertanian Bireuen semestinya dapat mengambil langkah cepat dan strategis, baik melalui penyemprotan, pengendalian terpadu, maupun pelibatan kelompok tani dalam program pengendalian hama.
