Program Mangrove Capital menyasar perusahaan untuk mewujudkan keuangan berkelanjutan melalui aksi lingkungan salah satunya penanaman pohon.
Dalam rangka mendorong perusahaan untuk lebih aktif dalam pelestarian lingkungan dan mewujudkan keuangan berkelanjutan, LindungiHutan meluncurkan program Mangrove Capital. Program ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengintegrasikan strategi keuangan berkelanjutan dengan langkah-langkah nyata, seperti penanaman mangrove, yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan ekonomi jangka panjang.
Isu keberlanjutan terlihat menjadi perhatian bagi sektor bisnis. Industri keuangan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan yang seimbang antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Mangrove Capital merupakan langkah konkret dalam mendukung target pemerintah untuk merehabilitasi 600 ribu hektar mangrove.
“Sesuai dengan proyek pemerintah, tanam mangrove ini bisa berdampak besar dalam mengurangi abrasi. Concern kami terkait abrasi, banjir rob, dan manfaatnya sangat besar karena serapan karbon dari mangrove juga sangat tinggi,” ucap Maharani, B2B Sales & Account Manager LindungiHutan.
Hutan mangrove di Indonesia dikenal sebagai salah satu penyerap karbon alami terbesar, dengan kapasitas penyimpanan karbon mencapai 800 hingga 1.200 ton per hektar.
Program Mangrove Capital menawarkan lima skema partisipasi yang fleksibel, mulai dari penanaman minimal 500 pohon hingga ribuan pohon. LindungiHutan juga menawarkan program kolaborasi lain seperti seminar dan perhitungan emisi karbon perusahaan berdasarkan skema kerja sama yang dipilih perusahaan.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES