Bisnis  

Cicilan Sehat dan Hidup Tenang dengan Cara Mengelola Pinjaman Tanpa Stres

Cicilan Sehat dan Hidup Tenang dengan Cara Mengelola Pinjaman Tanpa Stres

Cicilan bukan lagi hal yang asing di era digital seperti sekarang. Dari cicilan rumah, kendaraan, gadget, sampai paylater, semuanya terasa wajar dan bahkan jadi bagian dari gaya hidup modern. Namun, sering kali cicilan yang awalnya membantu justru berubah jadi beban yang bikin stres tiap akhir bulan.

Dengan strategi yang tepat, cicilan justru bisa menjadi alat bantu finansial yang sehat dan produktif. Yuk, kita bahas bagaimana caranya agar cicilanmu tetap sehat dan hidupmu tetap tenang.

1. Pahami fungsi cicilan

Cicilan ringan atau besar pada dasarnya adalah cara untuk mengelola arus kas. Misalnya, kamu butuh kendaraan untuk bekerja tapi belum cukup uang untuk beli tunai. Cicilan bisa jadi solusi agar kebutuhan produktifmu terpenuhi lebih cepat.

Baca Juga  Tingginya Antusias Masyarakat, KAI Perpanjang Rekrutmen Eksternal 2025 Hingga 3 September

Namun, banyak orang tergelincir karena menggunakan cicilan untuk hal konsumtif yang nilainya cepat turun, seperti gonta-ganti gadget atau belanja impulsif. Akibatnya, penghasilan bulanan habis untuk bayar tagihan tanpa sisa untuk menabung.

Maka, sebelum mengambil cicilan, tanyakan pada diri sendiri “Apakah ini kebutuhan jangka panjang atau sekadar keinginan sesaat?”

Jika cicilanmu mendukung produktivitas  misalnya kendaraan kerja, modal usaha, atau perbaikan rumah, maka itu bisa disebut cicilan sehat.

2. Batasi total cicilan maksimal 30% dari penghasilan

Ini rumus klasik yang wajib diingat Total cicilan bulanan tidak boleh lebih dari 30% dari total penghasilan.

Kalau gajimu Rp10 juta, total cicilan yang ideal adalah maksimal Rp3 juta per bulan. Sisanya digunakan untuk kebutuhan hidup, tabungan, dan dana darurat. Kenapa 30%? Karena kalau lebih dari itu, kamu berisiko kehilangan fleksibilitas keuangan dan akhirnya “hidup untuk bayar cicilan”.