Ramadan merupakan periode istimewa bagi karyawan, namun sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam mengelola cash flow (arus kas). Kewajiban pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dapat menjadi beban finansial jika tidak dikelola dengan tepat. Selain itu, pasca-Lebaran, banyak karyawan menghadapi kesulitan finansial karena pengeluaran besar dan meningkatnya harga kebutuhan pokok selama Ramadan. Akibatnya, sebagian besar karyawan kehabisan dana sebelum tanggal gajian berikutnya, yang dapat berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Di sisi lain, stres finansial tidak hanya memengaruhi kondisi keuangan seseorang, tetapi juga berdampak ke berbagai aspek kesehatan dan kesejahteraan. Survei PwC mengungkapkan bahwa 57% pekerja menyatakan bahwa masalah keuangan adalah penyebab utama stres dalam hidup mereka. Kekhawatiran terhadap keuangan telah berdampak negatif pada kualitas tidur (56%), kesehatan mental (55%), dan aspek lainnya. Data ini menunjukkan bahwa stres keuangan dapat berdampak pada kesejahteraan pribadi, hubungan sosial, dan produktivitas seseorang di tempat kerja.
Ketika karyawan mengalami tekanan finansial, produktivitas mereka dapat menurun, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Beban pikiran akibat masalah keuangan dapat menyebabkan menurunnya fokus, meningkatnya tingkat absensi, hingga penurunan kualitas kerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan kesejahteraan finansial karyawan agar tetap dapat menjalankan operasional bisnis secara optimal.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES