Bermain crypto untuk pemula sebenarnya tidak sulit, tetapi memerlukan kehati-hatian dan pemahaman yang baik tentang pasar. Di tahun 2024, banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dalam aset digital, namun penting untuk tidak terjebak dalam perilaku FOMO (Fear of Missing Out).
Sebelum memulai, penting untuk memahami apa itu cryptocurrency. Istilah “crypto” sendiri berasal dari bahasa Yunani “kruptos,” yang berarti tersembunyi, dan “currency” yang berarti mata uang.
Cryptocurrency adalah bentuk aset digital yang tidak memiliki bentuk fisik dan menawarkan tingkat privasi yang tinggi. Di Indonesia, cryptocurrency tidak diakui sebagai alat pembayaran resmi, sehingga istilah yang tepat adalah aset digital.
Jenis-Jenis Aset Digital yang Perlu Diketahui
Ada berbagai jenis aset digital yang perlu dipahami oleh pemula. Berikut adalah empat jenis utama yang sering dibicarakan:
Bitcoin: Sebagai cryptocurrency pertama dan paling terkenal, Bitcoin memiliki jumlah terbatas yaitu 21 juta koin. Keterbatasan ini membuatnya sering dianggap sebagai “emas digital.”
Altcoin: Istilah ini merujuk pada semua cryptocurrency selain Bitcoin. Altcoin memiliki berbagai tujuan, termasuk pembayaran dan kontrak pintar. Contoh altcoin yang populer adalah Ethereum dan Ripple.
Stablecoin: Dirancang untuk menjaga nilai yang stabil, stablecoin biasanya dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS. Contoh stablecoin yang umum adalah Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).
Artikel ini juga tayang di VRITIMES
