Bekasi – mediapatriotindonesia.com
Merespon isu krisis pangan sebagai dampak perubahan iklim, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengambil langkah konkrit untuk mengembangkan solusi praktis yang menjamin ketahanan pangan dengan pembuatan peraturan badan terkait kesiapsiagaan krisis pangan.
“Penerapan amanat dari UU No. 18 Tahun 2012 dan PP No. 17 Tahun 2015 mengenai penyusunan kebijakan kesiapsiagaan Krisis Pangan sudah dituangkan melalui Perbadan 19 Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Krisis Pangan.
Muhamad Fauzi Aktivis Agraria dan Penggiat Lingkungan hidup menjelaskan, “Program Rakyat Desa Tanam Pangan” adalah bentuk kegelisahan masyarakat desa kedepan akan Krisis Pangan melanda untuk Indonesia.
Pusat perhatian Negara dan Pemerintah Pusat sampai Daerah semestinya mengedepankan Kedaulatan Pangan Rakyat Desa. “Ini penting” ucap Muhamad Fauzi.
Kita sudah mengalami krisis iklim tidak menentu mana jadwal musim hujan, mana musim kemarau yang sudah tidak beraturan. Dimensi tersebut disebabkan global warming di seluruh negara modern atas pembangunan dan mempersempit ruang tanah, oksigen, dan serapan air. Berdampak kepada petani korelasinya adalah gagal tanam sudah barang pasti tidak ada panen.
Contoh di Kecamatan Sukakarya, Cabangbungin selain sistem pengairan sawah dan pengelolaan air untuk petani utara sangatlah buruk dan harus banyak revaluasi aktiva lahan tidur dan drainase saluran air.
