Bekasi-Media Patriot Indonesia
Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi merampungkan intervensi Serentak Pencegahan Stunting. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Alamsyah usai Rapat Koordinasi Jambore Kader dan Launching Desa Siaga Bebas TBC di Aula Gedung Diskominfosantik Kabupaten Bekasi pada Rabu (03/07/2024).
Hasil intervensi nantinya akan menjadi data informasi yang dapat digunakan oleh semua pihak guna pengentasan stunting di Kabupaten Bekasi.
“Jadi intervensi stunting di Kabupaten Bekasi kita sudah selesai per tanggal 30 Juni 2024. Dari sasaran 240.111 balita kita sudah atur semuanya 100 persen,” kata Alamsyah.
Alamsyah menjelaskan, dari pengukuran 240.111 tersebut sudah terakumulasi indikator permasalahan gizi pada balita se-Kabupaten Bekasi. Dimana, sebanyak 17,3 persen, balita yang sudah diukur memiliki permasalahan Gizi.
“Ya, yang kita dapatkan adalah ada beberapa indikator masalah gizi, itu ada 17,3 pesen bermasalah gizi,” katanya.
Secara rinci, lanjut Alamsyah, permasalah gizi yang pertama stunting. Stunting dari hasil pengukuran didapatkan 3.046 balita, atau 1,3 persen. Kemudian ada gizi buruk yang tidak stunting sebanyak 351 balita atau 0,1 persen. Kemudian gizi kurang, tetapi tidak stunting sebanyak 3001 anak atau 1,2 persen.
“Terakhir, tidak stunting dan tidak gizi buruk dan tidak kurang gizi sebanyak 1.620 atau 0,7 persen. Itu hasil yang kita dapatkan,” terangnya.