Bagi investor crypto, memahami perbedaan antara Altcoin Season dan Bitcoin Season sangatlah penting. Kedua siklus ini menentukan ke mana arus modal bergerak di pasar crypto—apakah Bitcoin mendominasi, atau justru altcoin yang mengalami lonjakan harga?
Jika kamu ingin memaksimalkan peluang profit dan tidak ketinggalan momentum, kamu harus tahu kapan Altcoin Season dimulai, tanda-tandanya, dan strategi terbaik untuk menghadapinya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap sejarah Altcoin Season, indikator utama yang perlu diperhatikan, serta bagaimana kamu bisa mengambil keuntungan dari siklus ini.
Altcoin Season vs Bitcoin Season: Apa Bedanya?
Pasar crypto bergerak dalam dua siklus utama: Bitcoin Season dan Altcoin Season.
Pada Bitcoin Season, Bitcoin mendominasi pasar dengan kenaikan harga signifikan, sementara altcoin cenderung stagnan.
Sebaliknya, Altcoin Season terjadi saat investor mengalihkan dana ke altcoin, menyebabkan lonjakan harga yang lebih agresif dibandingkan Bitcoin.
Sebagai contoh, pada Maret 2024, harga BTC melonjak ke $109,079 setelah peluncuran ETF Bitcoin. Di saat yang sama, altcoin seperti Solana dan Dogecoin ikut naik pesat, menandakan awal dari Altcoin Season.
Sejarah Altcoin Season: Kapan Saja Pernah Terjadi?
2017-2018: Dominasi Bitcoin turun dari 86,3% ke 38,69%
Saat itu, banyak proyek ICO (Initial Coin Offering) yang sukses mengumpulkan dana besar, mendorong harga altcoin naik drastis. Beberapa altcoin seperti EOS dan Tezos meroket dalam waktu singkat.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES