Sabun mandi non SLS bantu jaga kelembapan kulit, lebih ramah lingkungan, dan minim risiko iritasi. Pilihan lembut untuk perawatan harian.
Selama bertahun-tahun, kebiasaan mandi dipenuhi dengan busa melimpah yang memberi kesan “bersih total”. Namun, seiring berkembangnya kesadaran konsumen, semakin banyak yang mulai bertanya: apakah bersih harus selalu terasa kering dan tertarik?
Di sinilah sabun mandi non SLS hadir sebagai alternatif. Tapi lebih dari sekadar tren, pilihan ini menjadi bagian dari pergeseran menuju perawatan kulit yang lebih lembut, sadar bahan, dan minim risiko iritasi.
Apa Itu Sabun Mandi Non SLS?
Sabun mandi non SLS adalah sabun yang tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS), bahan sintetis yang umum digunakan dalam sabun, sampo, dan pasta gigi untuk menghasilkan busa. Walaupun efektif sebagai pembersih, SLS dikenal bersifat keras terhadap kulit, terutama jika digunakan rutin.
Dalam studi tahun 2015 yang diterbitkan di International Journal of Toxicology, SLS terbukti dapat merusak lapisan pelindung kulit (stratum corneum) setelah penggunaan berulang, memicu kekeringan dan iritasi.
Mengapa Kulit Butuh Perlakuan Lebih Lembut?
Kulit bukan hanya lapisan luar tubuh, tapi juga bagian dari sistem kekebalan. Ia bekerja sebagai penghalang terhadap bakteri, polusi, dan iritan. Lapisan pelindung kulit terdiri dari lipid alami yang menjaga kelembapan dan elastisitas.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES