Stablecoin mengalami pertumbuhan pesat di seluruh dunia, terutama di pasar negara berkembang yang membutuhkan solusi finansial lebih stabil.
Di tengah langkah pemerintahan Trump untuk merancang regulasi kripto di Amerika Serikat, pertumbuhan stablecoin terus meningkat.
Berikut adalah tiga faktor utama di balik fenomena ini dan prediksi bagaimana AS akan bersikap di era kepemimpinan Trump.
Stablecoin sebagai Perlindungan terhadap Inflasi
Negara-negara dengan inflasi tinggi seperti Argentina dan Venezuela telah mengadopsi stablecoin sebagai alternatif mata uang lokal yang terus melemah.
Dengan terikat pada dolar AS, stablecoin memberikan solusi bagi masyarakat untuk menyimpan nilai aset mereka tanpa terpengaruh depresiasi mata uang domestik.
Selain itu, pembatasan pemerintah terhadap akses ke dolar fisik semakin mendorong penggunaan stablecoin sebagai pengganti transaksi berbasis USD.
Mayoritas stablecoin terikat pada dolar AS, dengan USDT (Tether) memimpin sekitar 60% pangsa pasar global, diikuti oleh USDC (USD Coin), aset lain yang didukung dolar AS. Keberadaan stablecoin ini memberikan alternatif keuangan yang lebih stabil dan mudah diakses di negara dengan sistem keuangan yang terbatas.
Peran Stablecoin dalam Pengiriman Uang dan Perdagangan Internasional
Di Afrika, Amerika Tengah, dan Asia Tenggara, stablecoin adalah salah satu alat utama dalam transaksi lintas batas dan pengiriman uang (remitansi). Dengan biaya transaksi lebih rendah dibandingkan layanan remitansi tradisional, migran dapat mengirim uang ke keluarga mereka dengan cepat dan efisien.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES